
Verified Champions dan IKLIM menggaungkan betapa musik dan storytelling bisa mempengaruhi pemahaman publik terhadap krisis iklim.
Verified Champions dan IKLIM Gaungkan Aksi Hadapi Krisis Iklim di Bali

Nina Karlita • Hiburan
Rabu, 28 Mei 2025 21:40 WIB
INDUSTRY.co.id - Bali — Pesan tentang perubahan iklim kini tak lagi hanya bergema di ruang akademik atau dokumen kebijakan. Di Bali, suara-suara perubahan justru lahir dari panggung musik, lirik yang menyentuh, dan cerita-cerita lokal yang menggugah hati.
Melalui kolaborasi antara Verified Champions dan IKLIM (Indonesia Climate Communications, Arts and Music Lab), gerakan aksi iklim kini menjelma menjadi sebuah ekspresi budaya yang dekat dengan kehidupan masyarakat.
Menggabungkan kekuatan musik, seni, dan storytelling, mereka membuktikan bahwa kesadaran iklim bisa ditanamkan dengan cara yang emosional, relevan, dan membumi.
“Seni dan musik itu masuk langsung ke hati. Ketika isu iklim dibawa ke dalam lagu dan pertunjukan, itu bukan sekadar edukasi – tapi seruan untuk sadar dan bertindak,” ujar Robi Navicula, musisi sekaligus aktivis lingkungan dari Bali.
Acara yang digelar di bulan Mei ini menyoroti pentingnya pendekatan budaya dalam membangun kesadaran krisis iklim. Verified Champions — jaringan kreator dan komunikator iklim muda dari berbagai daerah — menyebarkan konten edukatif lewat platform seperti TikTok, dengan narasi yang inspiratif dan membumi.
Sementara itu, IKLIM menanamkan pesan keberlanjutan lewat musik, seni pertunjukan, dan ritual budaya yang sarat nilai spiritual. Kolaborasi ini memperkuat pesan bahwa perubahan iklim bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga soal identitas dan warisan budaya bangsa.
“Tradisi dan nilai lokal yang kita miliki bisa menjadi kompas untuk menghadapi krisis iklim — bukan hanya secara rasional, tapi juga secara emosional dan kolektif,” ungkap Saraswati, perwakilan IKLIM yang juga aktif di organisasi sosial Kopernik.
Puncak dari kolaborasi ini hadir dalam Festival Semarapura di Klungkung, Bali. Acara ini menjadi ajang unjuk kolaborasi antara kreator digital dan masyarakat adat, mengangkat tema besar tentang budaya, pariwisata, dan keberlanjutan.
Festival menghadirkan pertunjukan musik, pameran kreatif, dan diskusi komunitas bertema iklim — semua dirancang dengan akar pada identitas Bali. Masyarakat diajak untuk mengenali potensi budaya sebagai kekuatan dalam menghadapi krisis lingkungan.
“Acara seperti ini mengingatkan kita bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari jati diri budaya kita,” kata Ni Made Sulistiawati, S.H., M.H., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung.
“Sangat mengesankan melihat bagaimana musik dan cerita komunitas bisa membuka hati orang terhadap isu iklim. Salah satu Verified Champion. “Yang penting dari konten bukan kemewahan, tapi kejujurannya,” ujar Vania Herlambang.
Komentar